Berbisik di tengah-tengah sebuah perbincangan memang sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini sering terjadi dalam situasi sosial, seperti di kelas, rapat, atau bahkan saat sedang berkumpulan santai bersama teman. Meski terdengar sepele, kebiasaan berbisik ternyata memiliki dampak yang bisa dirasakan langsung oleh orang di sekitar.
Dalam Islam, adab dalam berkomunikasi adalah hal yang sangat dijunjung tinggi. Cara kita berbicara, sikap kita saat berinteraksi, hingga tindakan-tindakan kecil seperti bisik-bisik pun menjadi perhatian. Islam mengajarkan kita untuk selalu menjaga kehormatan orang lain, baik melalui ucapan maupun tindakan.
Larangan Berbisik dalam Islam
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ūd RA, Rasulullah ﷺ memberikan nasihat yang bijaksana tentang pentingnya menjaga adab dalam pergaulan.
Dari Ibnu Mas’ūd RA, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang berbicara/berbisik-bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Larangan ini bukan hanya sekadar aturan, melainkan memiliki nilai moral yang tinggi. Salah satu hikmahnya adalah menjaga keutuhan kelompok kecil agar tidak ada pihak yang merasa terabaikan atau tersisihkan.
Berbisik di antara dua orang saat bertiga bisa menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi orang ketiga. Perasaan sedih atau bahkan prasangka buruk terhadap dua orang yang berbisik bisa muncul, dan hal ini berpotensi merusak hubungan yang sebelumnya baik.
Islam, sebagai agama yang mengajarkan kasih sayang dan kepedulian, sangat mendorong umatnya untuk menjaga empati dalam setiap interaksi sosial.
Etika ini mengajarkan kita untuk selalu memperhatikan kenyamanan orang lain dalam situasi kebersamaan, seperti berbicara secara terbuka, menghindari sikap eksklusif, dan menghormati keberadaan setiap individu.
Adab Berkomunikasi dalam Islam
Islam tidak hanya mengatur hubungan kita dengan Allah SWT, tetapi juga memberikan panduan dalam berinteraksi dengan sesama. Salah satu hal penting yang diajarkan adalah adab dalam berkomunikasi. Cara kita berbicara, mendengarkan, dan menyampaikan pesan tidak hanya mencerminkan karakter pribadi, tetapi juga menunjukkan kepatuhan terhadap nilai-nilai Islami.
Berbicara secara terbuka dan jelas di depan orang lain adalah salah satu prinsip komunikasi yang Islami. Ketika kita berada dalam sebuah diskusi atau pertemuan, penting untuk memastikan bahwa semua orang merasa dihargai dan dilibatkan. Membicarakan sesuatu secara terbuka tidak hanya menunjukkan transparansi, tetapi juga menghindari salah paham yang sering terjadi akibat komunikasi yang tertutup atau tidak jelas.
Dalam kehidupan sehari-hari, praktik adab yang Islami sangat relevan. Menggunakan bahasa yang sopan, mendengarkan tanpa menyela, serta memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara adalah bentuk-bentuk sederhana yang dapat dilakukan setiap saat. Selain itu, sikap menghargai pendapat meski berbeda pandangan juga merupakan wujud dari adab Islami.
Islam juga menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan empati terhadap orang lain. Sebagai contoh, menghindari pembicaraan yang dapat menyakiti hati, tidak menyebarkan aib, atau bahkan menahan diri dari menyampaikan sesuatu yang kurang bermanfaat. Sikap seperti ini membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang nyaman dan penuh penghormatan.
Penutup
Menghindari kebiasaan berbisik-biik di antara dua orang ketika sedang bertiga, dapat menciptakan suasana kebersamaan yang lebih harmonis, menjaga perasaan orang lain, dan menghindari prasangka buruk. Hal ini mencerminkan kepedulian kita terhadap orang di sekitar, sekaligus menunjukkan nilai-nilai akhlak yang mulia.
Kebersamaan adalah salah satu hal yang harus selalu dijaga. Dalam setiap pertemuan atau interaksi, upayakan untuk melibatkan semua pihak agar merasa dihargai dan diterima. Mempraktikkan adab Islami dalam komunikasi tidak hanya memperkuat hubungan sosial tetapi juga menjadi bentuk ibadah yang mendatangkan ridha Allah SWT.
Great Students are Produced by a Great School
International Islamic Boarding School Republic of Indonesia (IIBS-RI) berbasis kepada lima pilar kurikulum yang dirancang sebaik mungkin dan terintegrasi menjadi satu kesatuan tak terpisahkan sehingga menjadikan sekolah ini sebagai sekolah kehidupan. Dimana mencetak anak didiknya, menjadi individu yang terisi segala aspek kehidupan baik itu pola pikir, rohani, jasmani dan keterampilan.
Keunggulan IIBS-RI
IIBS adalah sekolah Islam berkonsep asrama yang menerapkan ajaran- ajaran Islam sesuai Al- Qur’an dan Sunnah yang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1. Sekolah Boarding bertaraf International.
2. Ter-Akreditasi A.
3. Overseas Program ke negara: Jordan, New Zealand, Canada, United State dan Australia.
4. Program Akselerasi.
5. Target Hafalan 2 Juz.
6. Fasilitas sekolah yang menarik.
7. Networking.
8. Mendapatkan ijazah Nasional (Diknas) dan International (Ijazah yayasan IIEC).
Hubungi Kami
Mari bergabung bersama kami, menjadi bagian keluarga besar IIBS. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silahkan hubungi kami pada kontak yang tertera di bawah ini:
Email: admission@iiec-edu.com
Telp: +62-811-116-114
WhatsApp: +62-811-116-114
Pendidikan IIBS adalah berdasarkan Al-Quran dan sunnah Rasul SAW yang menghantarkan manusia pada cakrawala ilmu yang terang benderang, melebur tembok-tembok perbedaan serta menembus tabir-tabir kegelapan.
Pendidikan ini mengantarkan anak-anak kita untuk dapat menjadi umat yang mampu mengimplemantasikan Islam secara utuh dan konsisten, karena dengan demikianlah mereka dapat menjadi lokomotif serta menjadi tulang punggung tegaknya kemuliaan hidup di muka bumi ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh International Islamic Boarding (@iibs.ri)