Sunnah Sehari-hari di Boarding School: Membentuk Karakter Islami

Sunnah Sehari-hari di Boarding School

Pernahkah kamu berpikir bahwa hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari bisa menjadi ladang pahala? Hidup di asrama atau boarding school adalah kesempatan untuk membiasakan diri dengan sunnah Rasulullah ﷺ.

Menghidupkan sunnah bukan hanya soal menjalankan kebiasaan Nabi, tetapi juga membentuk karakter yang lebih baik. Sunnah mengajarkan kedisiplinan, kesabaran, dan rasa syukur.

Bayangkan jika setiap langkah yang kita ambil, setiap ucapan yang keluar dari lisan, bahkan setiap gerakan sederhana seperti masuk kamar atau makan bisa bernilai pahala.

Sunnah bukan sesuatu yang sulit atau berat, justru banyak di antaranya bisa diterapkan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari.

Menghidupkan Sunnah di Asrama

Di lingkungan asrama, kita punya ritme hidup yang teratur, seperti waktu makan, tidur, belajar, hingga bersosialisasi semuanya sudah tertata. Pola hidup ini justru memudahkan untuk membiasakan sunnah dalam keseharian.

Mengamalkan sunnah bukan hanya soal mengikuti jejak Rasulullah ﷺ, tetapi juga membentuk diri menjadi pribadi yang lebih baik. Sunnah mengajarkan kita tentang kesederhanaan, rasa syukur, dan kepedulian terhadap sesama.

Bermacam-Macam Sunnah yang Bisa Kamu Terapkan Saat di Boarding School

Sunnah adalah ajaran yang tidak hanya berdampak pada kehidupan dunia, tetapi juga membawa keberkahan di akhirat. Berikut beberapa sunnah yang bisa kamu terapkan saat di boarding school:

1. Duduk dan Berdoa Sebelum Makan

Makan bukan hanya sekadar aktivitas mengisi perut. Dalam Islam, setiap tindakan bisa bernilai ibadah, termasuk cara kita menyantap makanan. Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk membaca doa sebelum makan sebagai bentuk syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah ﷻ.

Membaca doa sebelum makan bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga sunnah yang membawa banyak manfaat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila seseorang dari kalian hendak makan, maka hendaklah ia menyebut nama Allah…” (HR. Abu Dawud).

Selain berdoa, Rasulullah ﷺ juga mencontohkan adab makan dengan posisi duduk yang benar. Beliau terbiasa makan dengan duduk bersila atau berlutut, bukan dalam keadaan bersandar.

Ketika kita membiasakan makan dengan cara yang diajarkan Rasulullah ﷺ, kita sedang menghidupkan sunnah sekaligus memperkuat rasa syukur bahwa makanan yang kita santap adalah nikmat dari Allah ﷻ.

2. Berdoa Sebelum Tidur

Setelah seharian beraktivitas, tidur menjadi waktu istirahat yang sangat dinanti. Namun, sebelum memejamkan mata, ada satu kebiasaan yang patut dijaga, yaitu berdoa sebelum tidur. Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk berdoa sebelum tidur agar mendapatkan perlindungan, ketenangan, dan keberkahan dalam istirahatnya.

Selain itu, berdoa sebelum tidur membantu menutup hari dengan rasa syukur dan ketenangan. Kita mengingat kembali bahwa segala aktivitas hari ini, baik yang menyenangkan maupun penuh ujian adalah bagian dari perjalanan hidup yang Allah ﷻ atur dengan penuh hikmah.

Di lingkungan asrama, doa sebelum tidur bisa menjadi kebiasaan yang menguatkan ukhuwah. Bisa dilakukan bersama dalam suasana yang tenang, atau secara pribadi sebelum merebahkan diri di tempat tidur. Jika dilakukan secara rutin, ini akan menjadi kebiasaan baik yang tertanam dalam diri.

3. Tidur Menghadap Kanan

Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk tidur dengan posisi menghadap ke kanan, sebuah kebiasaan yang tidak hanya bernilai ibadah tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Rasulullah ﷺ bersabda: “Berbaringlah di sisi kananmu.” (HR. Bukhari & Muslim).

Beliau sendiri mencontohkan posisi tidur ini dan menganjurkan umatnya untuk membiasakannya. Sunnah ini bukan sekadar anjuran biasa, tetapi juga membawa banyak kebaikan bagi tubuh dan hati. Dengan tidur sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

4. Tidak Mencela Makanan

Makanan adalah salah satu nikmat yang Allah ﷻ berikan kepada manusia. Setiap hidangan yang terhidang di depan kita, baik sederhana maupun mewah, adalah rezeki yang seharusnya disyukuri. Dalam Islam, mencela makanan termasuk sikap yang tidak dibenarkan, karena menunjukkan kurangnya rasa syukur atas apa yang telah Allah ﷻ berikan.

Rasulullah ﷺ tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukainya, beliau akan memakannya. Jika tidak, beliau akan meninggalkannya tanpa berkomentar buruk. Sikap ini mengajarkan kita untuk menghargai setiap hidangan tanpa membandingkan atau merendahkan makanan yang tersedia.

Mencela makanan bisa menunjukkan sikap kurang bersyukur, padahal setiap suapan yang kita makan adalah berkah dari Allah ﷻ. Bisa jadi makanan yang kita remehkan adalah sesuatu yang sangat berarti bagi orang lain. Oleh karena itu, bersyukur atas apa pun yang ada di depan kita adalah bagian dari adab Islami.

5. Berdoa Sebelum Masuk Toilet

Sebagai manusia, kita melakukan berbagai aktivitas sehari-hari tanpa terlalu memikirkan bahwa semuanya bisa bernilai ibadah. Salah satu sunnah sederhana yang sering terlupakan adalah berdoa sebelum masuk toilet. Walaupun tampak kecil, kebiasaan ini memiliki keutamaan besar, terutama untuk perlindungan dari gangguan jin.

Toilet adalah tempat yang kurang bersih dan sering dikaitkan dengan keberadaan makhluk halus. Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk berdoa sebelum masuk sebagai bentuk perlindungan dari gangguan yang tidak terlihat. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

“Jika salah seorang dari kalian hendak masuk toilet, maka hendaklah ia berdoa: ‘Allahumma inni a‘udzu bika minal khubutsi wal khaba’its.'” (HR. Bukhari & Muslim).

Doa ini memohon perlindungan kepada Allah ﷻ dari segala gangguan yang ada di tempat tersebut. Dengan membiasakannya, kita bukan hanya mengamalkan sunnah tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengganggu ketenangan.

6. Masuk Toilet dengan Kaki Kiri

Islam selalu mengajarkan keseimbangan dalam setiap tindakan. Masuk toilet dengan kaki kiri mencerminkan kesadaran bahwa tempat tersebut bukanlah tempat yang penuh keberkahan.

Sementara itu, keluar dengan kaki kanan melambangkan kembalinya seseorang ke lingkungan yang lebih bersih dan bernilai ibadah.

Membiasakan adab ini adalah bagian dari usaha kita untuk terus menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ dalam kehidupan sehari-hari.

7. Masuk Asrama Mengucapkan Assalamualaikum

Ucapan Assalamualaikum bukan sekadar sapaan biasa, tetapi juga doa yang membawa keberkahan bagi penghuni rumah atau tempat tinggal. Dalam Islam, memberi salam saat memasuki suatu tempat adalah sunnah yang dianjurkan, karena selain menjaga adab, juga mempererat hubungan sesama.

Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk selalu mengucapkan Assalamualaikum saat masuk ke rumah atau tempat tinggal, bahkan ketika tidak ada orang di dalamnya. Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:

“Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah, hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri sebagai salam penghormatan dari Allah, yang diberkati lagi baik.” (QS. An-Nur: 61).

Salam bukan hanya bentuk sopan santun, tetapi juga doa agar penghuni rumah atau tempat tinggal mendapat perlindungan dan keberkahan. Dengan membiasakan ucapan ini, kita menunjukkan kepedulian terhadap sesama dan menciptakan suasana yang penuh kehangatan.

Penutup

Keindahan sunnah terletak pada kemudahannya untuk diterapkan. Rasulullah ﷺ tidak pernah membebani umatnya dengan hal yang sulit, melainkan memberikan tuntunan yang bisa dijalankan dengan ringan dan penuh keberkahan. Dengan kesadaran dan niat yang baik, setiap aktivitas sehari-hari bisa berubah menjadi ibadah.

Mari jadikan sunnah sebagai bagian dari keseharian kita. Dengan memahami dan mengamalkannya, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah ﷻ, tetapi juga membangun lingkungan yang lebih islami, penuh ketenangan, dan keberkahan. Semoga apa yang kita jalani membawa kebaikan, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitar.

Teruslah berusaha, teruslah belajar, dan jadikan sunnah sebagai pedoman hidup. Semoga setiap langkah yang kita ambil membawa manfaat dan mendekatkan kita kepada ridha Allah ﷻ.


Great Students are Produced by a Great School

International Islamic Boarding School Republic of Indonesia (IIBS-RI) berbasis kepada lima pilar kurikulum yang dirancang sebaik mungkin dan terintegrasi menjadi satu kesatuan tak terpisahkan sehingga menjadikan sekolah ini sebagai sekolah kehidupan. Dimana mencetak anak didiknya, menjadi individu yang terisi segala aspek kehidupan baik itu pola pikir, rohani, jasmani dan keterampilan.

Keunggulan IIBS-RI

IIBS adalah sekolah Islam berkonsep asrama yang menerapkan ajaran- ajaran Islam sesuai Al- Qur’an dan Sunnah yang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

1. Sekolah Boarding bertaraf International.
2. Terakreditasi A.
3. Overseas Program ke negara: Jordan, New Zealand, Canada, United State dan Australia.
4. Program Akselerasi.
5. Target Hafalan 2 Juz.
6. Fasilitas sekolah yang menarik.
7. Networking.
8. Mendapatkan ijazah Nasional (Diknas) dan International (Ijazah yayasan IIEC).

Hubungi Kami

Mari bergabung bersama kami, menjadi bagian keluarga besar IIBS. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silahkan hubungi kami pada kontak yang tertera di bawah ini:

Email: admission@iiec-edu.com
Telp: +62-811-116-114
WhatsApp: +62-811-116-114

Pendidikan IIBS adalah berdasarkan Al-Quran dan sunnah Rasul SAW yang menghantarkan manusia pada cakrawala ilmu yang terang benderang, melebur tembok-tembok perbedaan serta menembus tabir-tabir kegelapan.

Pendidikan ini mengantarkan anak-anak kita untuk dapat menjadi umat yang mampu mengimplemantasikan Islam secara utuh dan konsisten, karena dengan demikianlah mereka dapat menjadi lokomotif serta menjadi tulang punggung tegaknya kemuliaan hidup di muka bumi ini.

 

Share This:

Related News:

Enrollment SMP-SMA IIBS